Kajian

Kajian

Apa Itu PUISI

apa arti puisi buatmu? Ya pertanyaan itu muncul tibatiba dilayar handphondku, saat kamarku masih terlalu pagi untuk aku tinggalkan, karena jarum di jam dinding baru melunasi angka 8.. ah, adaada saja.
bagaimana aku bisa mengerti tentang puisi jika selama ini mataku hanya bercumbu dengan keypet handphond, bahkan jarijariku pun sudah lupa bagaimana menuliskan huruf A. ya, pertanyaan itu membawa lamunanku untuk mengerti tentang kerumitan metaformetafor yang tak jelas. berbeda dengan cerpen atau novel, yang dengan mudah oran dapat menjelaskan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yan selesai di baca dalam satu kali duduk. atau novel adalah sebuah narasi cerita yang panjang. berbeda halnya dengan puisi, saya yakin kawankawan sekalian sulit mendeskripsikan tentang puisi.
akhirnya lamunanku itu memberi kesimpulan yang sedikit menyakitkan, bahwa puisi adalah serangkaian katakata yang tidak ada artinya. ketika puisi tersebut tidak atau sulit dimengerti oleh pembacanya, yang pada akhirnya maksud yang terkandung tidak sampai kepada pembaca.

Lalu pertanyaan berikutnya, apakah salah puisi yang sarat akan metafor…? O, jelas tidak, justru itu akan lebih nampak berbobot (katanya), apa lagi kalau kita bermakmum pada sutardji yang mengembalikan kata-kata kepada mantra. Dan mungkin juga tidak ada salahnya jika kita kembali mereview esensi dari puisi itu sendiri, mengapa puisi itu diciptakan?

Sementara kita sepakat bahwa puisi itu merupakan bagaian dari karya sastra, sebagaimana cerpen, novel, naskah drama, dan lain sebagainya. Sebagai sebuah karya pasti memuat pesan yang ingin disampaikan kepada para penikmatnya, baik secara tersurat maupun tersirat. Nah untuk puisi seringkali siempunya mengaburkan pesan itu sendiri, sehingga pembaca kesulitan mencerna apa yang terkandung dalam puisi itu. Pendek kata, pesan yang ingin kita sampaikan tidak sampai. Coba kita cermati puisi berikut:
Apakah kau lupa
bahwa tanah adalah bapak
dari mana ibumu dilahirkan,
tanah adalah ibu yang menyusuimu
dan memberi makan
tanah adalah kawan yang memelukmu
dalam kesendirian
dalam perjalanan panjang
menuju keabadian.
(mustofa bisri)

puisi ini maksutnya secara lugas tersirat, lebih mudah dicerna, tentunya pesan yang ingin di sampaikan pun lebih cepat sampai,. tanpa mengurangi keindahan dari puisi itu sendiri.
Singkatnya, didalam berpuisi mari kita ber-metafor ria, mencari kata-kata yang baru untuk memperindah puisi itu, tentunya kita juga tetap mengutamakan pesan yang ingin kita sampaikan. Jangan sampai metafor itu mengaburkan makna dan pesan dari puisi itu. karena kekuatan puisi sesungguhnya tidak hanya ada didalam kata atau diksi yang digunakan, tetapi juga didalam isi yang lebih mudah dimengerti